Bulan: April 2025

Geger Aceh! Selebgram Ditangkap Polisi Terkait Dugaan Konten Pornografi

Geger Aceh! Selebgram Ditangkap Polisi Terkait Dugaan Konten Pornografi

Banda Aceh – Kabar mengejutkan datang dari Provinsi Aceh, di mana seorang Selebgram Ditangkap oleh pihak kepolisian setempat atas dugaan keterlibatan dalam pembuatan dan penyebaran konten pornografi melalui platform media sosial. Penangkapan ini sontak menghebohkan jagat maya dan menjadi perbincangan hangat di kalangan warganet, khususnya di Aceh.

Informasi yang dihimpun dari sumber kepolisian menyebutkan bahwa Selebgram Ditangkap tersebut berinisial AA (25), yang dikenal memiliki ribuan pengikut di salah satu platform media sosial populer. Penangkapan dilakukan oleh tim dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Aceh pada hari Kamis, 8 Mei 2025, sekitar pukul 21.00 WIB di kediamannya yang berlokasi di kawasan Banda Aceh.

Direktur Reskrimsus Polda Aceh, Kombes Pol. Indra Gautama, saat dikonfirmasi pada Jumat pagi (9/5/2025), membenarkan adanya penangkapan seorang Selebgram Ditangkap terkait dugaan pelanggaran Undang-Undang ITE dan Pornografi. “Benar, kami telah melakukan penangkapan terhadap seorang selebgram berinisial AA. Penangkapan ini merupakan tindak lanjut dari laporan masyarakat terkait adanya konten yang diduga melanggar norma kesusilaan dan mengandung unsur pornografi yang diunggah oleh yang bersangkutan,” jelas Kombes Pol. Indra Gautama.

Lebih lanjut, Kombes Pol. Indra Gautama mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan penyelidikan intensif sebelum melakukan penangkapan. “Kami telah mengumpulkan sejumlah bukti berupa tangkapan layar dan rekaman konten yang diunggah oleh Selebgram Ditangkap tersebut. Konten-konten tersebut dinilai melanggar norma-norma yang berlaku di Aceh yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan kesusilaan,” tegasnya.

Saat penangkapan, petugas juga mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk perangkat elektronik yang diduga digunakan untuk membuat dan mengunggah konten tersebut. Saat ini, AA tengah menjalani pemeriksaan intensif di Mapolda Aceh untuk mengetahui lebih lanjut motif dan keterlibatan pihak lain dalam pembuatan konten pornografi ini.

Kasus Selebgram Ditangkap ini menjadi perhatian serius bagi Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh. Mereka mengapresiasi tindakan cepat pihak kepolisian dan mengimbau kepada seluruh masyarakat Aceh, khususnya para pengguna media sosial, untuk lebih bijak dalam membuat dan mengunggah konten. “Kami sangat mendukung langkah tegas pihak kepolisian dalam memberantas segala bentuk konten yang melanggar syariat Islam dan norma kesusilaan di Aceh. Kasus ini hendaknya menjadi pelajaran bagi kita semua,” ujar perwakilan MPU Aceh, Tgk. H. Faisal Ali.

Pemerintah Provinsi Aceh juga diharapkan dapat meningkatkan sosialisasi dan edukasi mengenai penggunaan media sosial yang sehat dan bertanggung jawab, terutama di kalangan generasi muda. Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya penegakan hukum terhadap penyebaran konten pornografi, terutama di wilayah yang memiliki kekhususan dalam penerapan syariat Islam seperti Aceh. Pihak kepolisian akan terus mendalami kasus ini dan tidak menutup kemungkinan adanya tersangka lain yang terlibat.

Imbauan Waspada! Pengendara Diminta Hati-hati Terhadap Genangan Banjir di Barsela Aceh

Imbauan Waspada! Pengendara Diminta Hati-hati Terhadap Genangan Banjir di Barsela Aceh

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Aceh mengeluarkan imbauan kewaspadaan kepada seluruh pengendara yang melintasi wilayah pantai barat selatan (Barsela) Aceh. Imbauan ini dikeluarkan menyusul intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir yang menyebabkan munculnya sejumlah titik genangan banjir di beberapa ruas jalan utama. Pengendara, baik roda dua maupun roda empat, diminta untuk meningkatkan kehati-hatian guna menghindari potensi kecelakaan akibat genangan banjir.

Menurut pantauan BPBD Aceh hingga Selasa pagi, 29 April 2025, pukul 06.00 WIB, beberapa wilayah di Barsela Aceh seperti Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Kabupaten Aceh Selatan, dan Kabupaten Nagan Raya dilaporkan mengalami banjir dengan ketinggian bervariasi. Genangan ini disebabkan oleh meluapnya beberapa sungai akibat curah hujan yang tinggi serta sistem drainase yang kurang optimal di beberapa titik.

Kepala BPBD Aceh, Bapak Sunardi, mengimbau agar para pengendara yang melintasi wilayah Barsela Aceh untuk selalu waspada dan mengurangi kecepatan saat melintasi area yang tergenang air. “Kami mengimbau kepada seluruh pengendara untuk lebih berhati-hati, terutama saat melintasi jalan yang terdapat genangan banjir. Kurangi kecepatan dan hindari manuver mendadak yang dapat membahayakan keselamatan diri sendiri maupun pengguna jalan lain,” ujarnya melalui keterangan resmi yang dikeluarkan pada Selasa pagi.

Lebih lanjut, Bapak Sunardi juga menyarankan agar pengendara mencari jalur alternatif jika genangan banjir dianggap terlalu tinggi dan berpotensi membahayakan kendaraan. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setempat serta Satuan Lalu Lintas Polres di wilayah Barsela untuk melakukan pemantauan dan penanganan terhadap titik-titik genangan banjir yang ada. Beberapa personel BPBD juga telah disiagakan di lokasi-lokasi rawan banjir untuk membantu masyarakat dan mengatur lalu lintas jika diperlukan.

Pihak kepolisian dari Polres Aceh Barat Daya melalui Kasat Lantas IPTU Rizky Hidayat juga mengimbau hal serupa kepada para pengendara. “Kami mengimbau kepada para pengendara untuk memprioritaskan keselamatan. Jangan memaksakan diri melintasi genangan banjir yang terlalu tinggi karena dapat menyebabkan kendaraan mogok atau bahkan terseret arus. Utamakan keselamatan jiwa,” tegasnya.

BPBD Aceh terus memantau perkembangan situasi terkini terkait kondisi cuaca dan potensi banjir di wilayah Barsela. Informasi terbaru akan terus disampaikan kepada masyarakat melalui berbagai saluran komunikasi. Diharapkan, dengan kewaspadaan dan kehati-hatian dari para pengendara, risiko terjadinya kecelakaan akibat genangan banjir dapat diminimalisir.

Dermaga Pante Menye Aceh: Surganya Spot Berfoto dengan Panorama Memukau

Dermaga Pante Menye Aceh: Surganya Spot Berfoto dengan Panorama Memukau

Dermaga Pante Menye yang terletak di Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Selatan, kini semakin populer sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Aceh. Selain menawarkan pemandangan laut yang indah dan suasana yang tenang, dermaga ini juga memiliki sejumlah spot berfoto yang sangat menarik dan Instagramable. Tak heran, semakin banyak wisatawan yang datang untuk mengabadikan momen di spot berfoto terbaik yang ditawarkan Pante Menye.

Salah satu spot berfoto favorit pengunjung adalah ujung dermaga yang menjorok ke laut. Dari sini, wisatawan dapat berpose dengan latar belakang hamparan Samudra Hindia yang luas, deburan ombak yang menghantam bebatuan karang, serta siluet perbukitan hijau di kejauhan. Terutama saat matahari terbenam, langit yang berwarna jingga dan ungu akan menciptakan pemandangan yang dramatis dan sempurna untuk diabadikan dalam bidikan kamera.

Selain ujung dermaga, area sekitar jembatan penghubung menuju dermaga juga menawarkan spot berfoto yang unik. Jembatan kayu yang kokoh dengan desain tradisional Aceh memberikan sentuhan etnik yang menarik pada setiap foto. Di sepanjang jembatan, wisatawan dapat berpose dengan latar belakang perahu-perahu nelayan yang berlabuh atau aktivitas nelayan yang sedang melaut.

Tidak hanya pemandangan alam, beberapa instalasi seni sederhana yang dibangun di sekitar dermaga juga menjadi spot berfoto yang digemari. Misalnya, ayunan kayu dengan hiasan bunga-bunga atau bangku-bangku santai yang menghadap ke laut. Spot berfoto ini memberikan kesan santai dan romantis, sangat cocok untuk mengabadikan momen liburan bersama keluarga atau pasangan.

Menurut pengelola Dermaga Pante Menye, Bapak Zulkifli, pihaknya terus berupaya untuk menambah fasilitas dan mempercantik area dermaga agar semakin menarik minat wisatawan. “Kami menyadari potensi spot berfoto yang ada di sini sangat besar. Oleh karena itu, kami terus berbenah dan menambah beberapa ornamen yang menarik untuk dijadikan latar belakang foto,” ujarnya pada Minggu, 27 April 2025.

Untuk menjaga kenyamanan dan keamanan para pengunjung yang ingin berfoto, pengelola juga telah memasang beberapa rambu peringatan dan menempatkan petugas keamanan di sekitar area dermaga. Petugas seperti Bapak Hasan dan Ibu Fatimah selalu siap membantu wisatawan dan memastikan tidak ada tindakan yang membahayakan.

Dermaga Pante Menye kini tidak hanya menjadi tempat bersandarnya perahu nelayan, tetapi juga surga bagi para pecinta fotografi dan pemburu keindahan alam. Kombinasi antara panorama laut yang memukau dan beragam spot berfoto yang unik menjadikan dermaga ini sebagai destinasi yang wajib dikunjungi saat berada di Aceh Selatan. Pengunjung disarankan untuk datang pada sore hari untuk mendapatkan pencahayaan terbaik saat berfoto dan menikmati keindahan matahari terbenam yang spektakuler.

Kondisi Terkini Gajah Sakit di Aceh Timur dalam Penanganan BKSDA

Kondisi Terkini Gajah Sakit di Aceh Timur dalam Penanganan BKSDA

Kabar mengenai kondisi seekor gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) yang sakit di wilayah Dusun Blang, Desa Seuneubok Bayu, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur, menjadi perhatian serius. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Timur dengan sigap menerjunkan tim medis untuk memberikan penanganan intensif terhadap satwa dilindungi tersebut. Upaya penyelamatan ini menjadi prioritas utama untuk memastikan kelangsungan hidup gajah yang merupakan bagian penting dari ekosistem Sumatera.

Tim medis BKSDA Aceh telah berada di lokasi sejak menerima laporan dan melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kondisi gajah berjenis kelamin betina yang diperkirakan berusia 40 tahun. Berdasarkan hasil observasi, gajah tersebut menunjukkan gejala tidak nafsu makan dan mengalami luka pada bagian kaki belakang sebelah kiri. Tim medis segera memberikan penanganan awal berupa pemberian antibiotik, vitamin, dan obat penghilang rasa sakit.

Kepala BKSDA Aceh, Gunawan Alza, melalui keterangan tertulis yang diterima ANTARA pada Selasa (2/4/2024), menjelaskan bahwa tim medis terus melakukan pemantauan intensif terhadap kondisi gajah tersebut. Mereka juga berupaya untuk mengidentifikasi penyebab pasti sakitnya gajah, yang diduga akibat infeksi pada luka di kakinya. Proses penanganan ini melibatkan dokter hewan dan teknisi konservasi yang berpengalaman dalam menangani gajah liar.

BKSDA Aceh juga berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat setempat, untuk mendukung upaya penyelamatan gajah ini. Masyarakat di sekitar lokasi diimbau untuk tidak mendekati atau mengganggu proses penanganan oleh tim medis. Dukungan dan doa dari masyarakat sangat diharapkan agar gajah tersebut dapat segera pulih dan kembali ke habitatnya.

Kasus gajah sakit ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kelestarian habitat gajah Sumatera dan mencegah terjadinya konflik antara manusia dan satwa liar. BKSDA Aceh berkomitmen untuk terus melakukan yang terbaik dalam upaya konservasi gajah Sumatera dan satwa liar lainnya di Aceh. Perkembangan kondisi gajah sakit ini akan terus dipantau dan diinformasikan kepada publik. Saat ini, tim medis BKSDA terus berupaya memberikan penanganan terbaik agar gajah betina tersebut dapat segera pulih dan sehat kembali.

Penangkapan Pembunuh Mahasiswa di Kos Banda Aceh Berhasil Dilakukan Polisi

Penangkapan Pembunuh Mahasiswa di Kos Banda Aceh Berhasil Dilakukan Polisi

Kabar baik datang dari Banda Aceh, di mana aparat kepolisian berhasil melakukan penangkapan pembunuh seorang mahasiswa yang ditemukan tewas di kamar kosnya beberapa waktu lalu. Keberhasilan ini merupakan hasil dari kerja keras tim Reserse Kriminal (Reskrim) Polresta Banda Aceh yang melakukan serangkaian penyelidikan intensif. Penangkapan pembunuh ini memberikan titik terang dalam kasus yang sempat menimbulkan keresahan di kalangan mahasiswa dan masyarakat setempat. Berikut adalah informasi lengkap mengenai penangkapan pelaku.

Penangkapan pembunuh mahasiswa yang diketahui bernama Rizky Maulana (20 tahun), seorang mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Banda Aceh, dilakukan pada hari Jumat, 25 April 2025, sekitar pukul 03.00 WIB. Pelaku yang berinisial AR (23 tahun) berhasil diamankan di sebuah tempat persembunyian di wilayah Kabupaten Aceh Besar. Penangkapan ini dilakukan setelah polisi mengumpulkan cukup bukti dan keterangan saksi yang mengarah pada AR sebagai pelaku utama dalam kasus pembunuh tersebut.

Sebelum penangkapan pembunuh ini, Rizky Maulana ditemukan tewas di kamar kosnya di kawasan Darussalam, Banda Aceh, pada hari Selasa, 22 April 2025. Saat ditemukan, terdapat luka tusuk di beberapa bagian tubuh korban yang mengindikasikan adanya tindak kekerasan. Tim Inafis Polresta Banda Aceh segera melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan menemukan sejumlah petunjuk yang kemudian mengarah pada identifikasi pelaku.

Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Banda Aceh, Komisaris Besar Polisi Joko Krisdiyanto, S.I.K., M.H., dalam konferensi pers yang digelar di Mapolresta Banda Aceh pada Jumat pagi, 25 April 2025, sekitar pukul 09.00 WIB, membenarkan adanya penangkapan pembunuh mahasiswa tersebut. Beliau mengapresiasi kerja keras tim Reskrim yang berhasil mengungkap kasus ini dalam waktu singkat. Kapolresta Banda Aceh menjelaskan bahwa motif di balik kasus pembunuh ini diduga kuat adalah masalah perselisihan pribadi antara pelaku dan korban. Namun, pihak kepolisian masih terus melakukan pendalaman untuk memastikan motif sebenarnya.

Saat ini, pelaku AR sedang menjalani pemeriksaan intensif di Mapolresta Banda Aceh. Penyidik akan menggali informasi lebih lanjut mengenai kronologi kejadian dan kemungkinan adanya keterlibatan pihak lain. Pelaku akan dijerat dengan pasal tentang pembunuhan dengan ancaman hukuman maksimal sesuai dengan hukum yang berlaku. Keberhasilan penangkapan pembunuh ini diharapkan dapat memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya serta memberikan rasa aman kepada masyarakat, khususnya para mahasiswa di Banda Aceh. Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mempercayakan penanganan kasus ini kepada pihak berwajib.

Banjir Rendam Aceh Besar, Ketinggian Air Capai Lutut Warga

Banjir Rendam Aceh Besar, Ketinggian Air Capai Lutut Warga

Kabar duka kembali menyelimuti Aceh, kali ini giliran Kabupaten Aceh Besar yang dilanda musibah banjir. Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak beberapa hari terakhir menyebabkan sejumlah kawasan terendam banjir dengan ketinggian air mencapai lutut orang dewasa, bahkan di beberapa titik dilaporkan lebih tinggi.

Berdasarkan laporan dan visual dari detikcom, beberapa kecamatan dilaporkan terdampak banjir cukup signifikan. Diantaranya adalah kawasan Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya, dan sekitarnya. Genangan air berwarna cokelat terlihat merendam permukiman warga, jalanan, hingga area persawahan. Kendaraan roda dua tampak kesulitan melintasi genangan air, dan aktivitas warga pun terganggu.

Ketinggian air yang mencapai lutut tentu menjadi perhatian serius. Warga terpaksa beraktivitas dengan susah payah, dan sebagian memilih untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman atau tinggal di lantai atas rumah mereka. Tim救援 dan relawan dari berbagai organisasi telah bergerak cepat menuju lokasi banjir untuk membantu evakuasi warga yang terjebak dan menyalurkan bantuan darurat berupa makanan, air bersih, dan kebutuhan pokok lainnya.

Penyebab utama banjir ini diduga kuat akibat intensitas curah hujan yang tinggi dan berlangsung cukup lama di wilayah Aceh Besar dan sekitarnya. Kondisi drainase yang kurang optimal di beberapa titik, terutama di area permukiman padat, juga memperparah situasi, menghambat aliran air dan menyebabkan genangan semakin meluas dengan cepat.

Pemerintah Kabupaten Aceh Besar melalui instansi terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah turun tangan untuk melakukan pendataan kerugian materiel dan berupaya memberikan bantuan secepat mungkin kepada para korban banjir. Pendirian posko pengungsian sementara juga menjadi salah satu langkah prioritas untuk menampung warga yang rumahnya terendam banjir.

Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, mengingat kondisi cuaca yang masih tidak menentu dan informasi dari BMKG terkait kemungkinan hujan lebat. Selain itu, menjaga kebersihan lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan ke sungai atau drainase, juga menjadi langkah penting untuk meminimalisir risiko banjir di masa mendatang.

Semoga situasi banjir di Aceh Besar segera membaik dan air surut sehingga warga dapat kembali beraktivitas dengan normal. Bantuan dan solidaritas dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk meringankan beban para korban yang terdampak musibah ini.

Viral! Video Pelajar MTs Dianiaya Brutal Teman Sekolah di Sumbar

Viral! Video Pelajar MTs Dianiaya Brutal Teman Sekolah di Sumbar

Sebuah video yang memperlihatkan seorang pelajar dianiaya oleh sejumlah temannya viral di media sosial dan menghebohkan masyarakat Sumatera Barat. Dalam video yang berdurasi singkat tersebut, korban terlihat berteriak kesakitan saat menerima pukulan dan tendangan dari beberapa orang yang diduga merupakan teman sekolahnya di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 1 Padang.

Insiden pelajar dianiaya ini diduga terjadi di lingkungan sekolah pada hari Selasa, 22 April 2025, sekitar pukul 15.00 WIB, seusai jam pelajaran usai. Korban yang diketahui berinisial RZ (14), siswa kelas VIII, tampak tak berdaya saat dikelilingi dan menjadi bulan-bulanan oleh pelaku. Belum diketahui secara pasti motif di balik aksi brutal pelajar dianiaya ini, namun kuat dugaan adanya permasalahan pribadi atau perselisihan antar siswa.

Video yang viral tersebut sontak menuai kecaman keras dari warganet. Banyak yang menyayangkan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh para pelajar dan mendesak pihak sekolah serta aparat penegak hukum untuk segera bertindak tegas. Pihak sekolah MTs Negeri 1 Padang melalui Kepala Sekolahnya, Bapak Ahmad Fauzi, membenarkan adanya kejadian pelajar dianiaya yang melibatkan siswanya.

“Kami sangat prihatin dan mengecam keras tindakan kekerasan ini. Pihak sekolah telah memanggil orang tua siswa yang terlibat dan korban untuk melakukan mediasi dan mencari solusi terbaik,” ujar Bapak Ahmad Fauzi saat memberikan keterangan pers di sekolah pada Kamis, 24 April 2025, pagi. Beliau juga menambahkan bahwa pihak sekolah akan memberikan sanksi tegas kepada siswa yang terbukti melakukan penganiayaan sesuai dengan peraturan sekolah yang berlaku.

Sementara itu, kasus pelajar dianiaya ini juga telah sampai ke pihak kepolisian. Polresta Padang melalui Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim telah menerima laporan dari pihak keluarga korban dan mulai melakukan penyelidikan lebih lanjut. Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol Alwi As’ad, menyatakan bahwa pihaknya akan memanggil semua pihak terkait, termasuk korban, pelaku, saksi, dan pihak sekolah, untuk dimintai keterangan.

“Kami akan melakukan penyelidikan secara profesional dan transparan untuk mengungkap fakta sebenarnya dari kasus ini. Jika terbukti adanya tindak pidana penganiayaan, pelaku akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku,” tegas Kompol Alwi As’ad saat dihubungi melalui telepon. Kasus pelajar dianiaya yang viral ini menjadi perhatian serius bagi dunia pendidikan dan masyarakat luas akan pentingnya penanganan kasus perundungan dan kekerasan di lingkungan sekolah. Diharapkan kejadian ini menjadi pelajaran agar kekerasan serupa tidak terulang kembali.

Komoditas Daerah Penghasil Buah Kecapi Terbaik di Indonesia

Komoditas Daerah Penghasil Buah Kecapi Terbaik di Indonesia

Buah Kecapi Indonesia – Meskipun buah kecapi (Sandoricum koetjape) dulunya cukup umum, kini keberadaannya semakin langka di banyak daerah. Namun, beberapa wilayah masih dikenal sebagai tempat tumbuhnya buah ini, dan secara tradisional menjadi “penghasil” meskipun dalam skala yang tidak besar seperti komoditas pertanian utama lainnya.

Berikut adalah beberapa daerah yang memiliki catatan atau dikenal dengan buah kecapinya:

  • Jakarta (Betawi): Buah kecapi sering disebut sebagai “buahnya orang Betawi” dan dulunya banyak ditanam di pekarangan rumah. Meskipun kini langka di perkotaan, beberapa area di sekitar Jakarta mungkin masih memiliki populasi pohon kecapi.
  • Bogor: Wilayah Parung di Bogor disebut-sebut sebagai salah satu tempat di mana buah kecapi masih bisa ditemukan dan diperjualbelikan.
  • Cileungsi (Bogor): Pada musimnya, buah kecapi dilaporkan masih cukup melimpah di daerah ini, meskipun harganya mungkin tidak terlalu tinggi.
  • Kalimantan: Beberapa daerah di Kalimantan, seperti Kalimantan Barat dan Barito Kuala (Kalimantan Selatan), juga memiliki populasi pohon kecapi yang dikenal dengan nama lokal seperti “satol” atau “katapi”.
  • Sulawesi Selatan: Masyarakat Toraja di Sulawesi Selatan memanfaatkan buah kecapi sebagai bumbu masakan. Makassar juga memiliki sebutan lokal untuk buah ini, yaitu “sattulu'”.
  • Bekasi: Pohon kecapi ditetapkan sebagai flora identitas (maskot) kota Bekasi, menandakan dulunya buah ini cukup banyak ditemukan di sana.
  • Lombok: Meskipun disebut rasanya asam, Lombok juga menjadi salah satu daerah di mana buah kecapi dapat ditemukan.

Komoditasnya Bukan Produksi Massal, Melainkan Keberadaan Pohon dan Tradisi Lokal:

Penting untuk ditekankan bahwa buah kecapi saat ini bukan merupakan komoditas pertanian utama yang diproduksi secara massal di daerah-daerah tersebut. Lebih tepatnya, keberadaan pohon kecapi dan pengetahuan lokal tentang pemanfaatan buahnya menjadi ciri khas atau bagian dari keanekaragaman hayati dan budaya wilayah tersebut.

Jika ada upaya “penghasilan” buah kecapi, biasanya dalam skala kecil untuk konsumsi lokal atau dijual di pasar tradisional. Belum ada informasi yang menunjukkan adanya daerah di Indonesia yang menjadikan buah kecapi sebagai komoditas perkebunan yang signifikan.

Meskipun demikian, potensi buah kecapi sebagai produk olahan (manisan, sirup, selai) atau sebagai daya tarik wisata kuliner lokal mungkin bisa dikembangkan di daerah-daerah yang masih memiliki populasi pohon kecapi.

Tegas Berantas Ilegal: 9.2 Juta Batang Rokok Ilegal Dimusnahkan di Aceh

Tegas Berantas Ilegal: 9.2 Juta Batang Rokok Ilegal Dimusnahkan di Aceh

Upaya penegakan hukum terhadap peredaran barang ilegal di Provinsi Aceh kembali menunjukkan hasil yang signifikan. Petugas gabungan dari berbagai instansi terkait, termasuk Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Aceh, Kepolisian Daerah Aceh, dan Pemerintah Provinsi Aceh, melakukan pemusnahan barang bukti berupa rokok ilegal dalam jumlah yang fantastis, mencapai 9.2 juta batang. Kegiatan pemusnahan barang ilegal ini dilaksanakan secara terbuka pada hari Rabu, 23 April 2025, di sebuah lahan yang telah disterilkan di kawasan Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh.

Kegiatan pemusnahan barang bukti rokok ilegal sebanyak 9.2 juta batang ini merupakan hasil dari serangkaian operasi penindakan yang gencar dilakukan oleh petugas Bea Cukai Banda Aceh selama periode beberapa bulan terakhir di berbagai wilayah Aceh. Jutaan batang rokok ilegal tersebut berhasil diamankan dari berbagai upaya penyelundupan lintas daerah dan peredaran tanpa izin yang secara signifikan merugikan negara dari sektor penerimaan cukai. Berbagai merek rokok ilegal, baik yang tidak dilengkapi dengan pita cukai resmi maupun yang menggunakan pita cukai palsu, turut serta dimusnahkan dalam acara pemusnahan barang ini.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Aceh, Bapak Achmad Wijaya, dalam pidato sambutannya saat acara pemusnahan barang berlangsung, menegaskan komitmen kuat pihaknya untuk terus memberantas peredaran barang-barang ilegal, dengan fokus utama pada produk tembakau ilegal di seluruh wilayah Aceh. “Pemusnahan barang bukti rokok ilegal sebanyak 9.2 juta batang ini adalah wujud nyata dari sinergi dan koordinasi yang solid antara Bea Cukai, Kepolisian Daerah Aceh, dan Pemerintah Provinsi Aceh dalam memerangi praktik-praktik ilegal yang tidak hanya merugikan keuangan negara, tetapi juga berpotensi membahayakan kesehatan masyarakat,” ujar Bapak Achmad Wijaya dengan nada tegas. Beliau juga menambahkan bahwa pihaknya akan terus meningkatkan pengawasan dan penindakan terhadap segala bentuk pelanggaran kepabeanan dan cukai di wilayah Aceh.

Proses pemusnahan barang bukti rokok ilegal ini dilakukan dengan cara dibakar secara massal di area yang telah diamankan oleh petugas kepolisian dari Polresta Banda Aceh yang turut hadir dalam acara tersebut. Asap tebal mengepul dari tumpukan karton berisi jutaan batang rokok ilegal yang dilalap api, menandakan komitmen aparat dalam memberantas praktik pelanggaran hukum di bidang cukai. Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Pemerintah Provinsi Aceh, tokoh masyarakat, serta awak media yang turut meliput jalannya pemusnahan barang ilegal dalam skala besar ini. Diharapkan, dengan adanya tindakan tegas seperti ini, dapat memberikan efek jera kepada para pelaku penyelundupan dan peredaran rokok ilegal di Aceh.

Tragis! Remaja Gangguan Mental Diduga Dianiaya di Bawah LRT Palembang

Tragis! Remaja Gangguan Mental Diduga Dianiaya di Bawah LRT Palembang

Palembang, Sumatera Selatan – Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan seorang remaja dengan gangguan mental diduga menjadi korban penganiayaan di area bawah Stasiun Light Rail Transit (LRT) Palembang. Kejadian ini sontak menuai kecaman dan keprihatinan dari warganet serta masyarakat Kota Palembang.

Remaja malang yang belum diketahui identitasnya secara lengkap ini ditemukan di bawah Stasiun LRT Ampera dengan kondisi luka-luka di tubuhnya. Dalam video yang beredar, terlihat luka lebam di bagian wajah dan tubuh korban. Diduga kuat, luka-luka tersebut akibat dari tindakan penganiayaan oleh orang tak bertanggung jawab.

Peristiwa ini pertama kali diketahui dan direkam oleh warga yang melintas di sekitar lokasi. Video tersebut kemudian diunggah ke media sosial dan dengan cepat menjadi viral, memicu berbagai reaksi dari netizen yang mengecam tindakan pelaku.

Pihak kepolisian dari Polrestabes Palembang telah mengetahui adanya video viral tersebut dan segera melakukan penyelidikan. “Kami sudah menerima informasi terkait video viral tersebut dan saat ini anggota sedang melakukan pengecekan di lapangan,” ujar Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, Kompol M. Haris Dinzah, pada Selasa (7/5/2024).

Saat ini, polisi masih berupaya mengidentifikasi korban dan mencari saksi-saksi yang mungkin mengetahui kronologi kejadian serta identitas pelaku. Korban telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.

Kejadian ini kembali menyoroti isu perlindungan terhadap kelompok rentan, khususnya individu dengan disabilitas mental. Mereka seharusnya mendapatkan perlindungan dan rasa aman dari masyarakat dan negara, bukan justru menjadi korban kekerasan yang tidak berperikemanusiaan.

Pemerintah Kota Palembang dan pihak terkait diharapkan dapat meningkatkan pengawasan dan keamanan di area-area publik, terutama di lokasi-lokasi yang berpotensi menjadi tempat terjadinya tindak kriminalitas. Selain itu, peran aktif masyarakat dalam melaporkan segala bentuk kekerasan juga sangat dibutuhkan.

Tragedi ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih peduli dan memiliki rasa empati terhadap sesama, terutama mereka yang memiliki keterbatasan. Semoga pelaku penganiayaan segera tertangkap dan korban mendapatkan keadilan serta pemulihan yang optimal.

journal.pafibungokab.org

learn.pafipemkotkerinci.org

news.pafipemkotpalopo.org